Perkembangan Ilmu Tasawuf - Benih-benih tasawuf sudah ada sejak kehidupan Nabi Muhammad
saw. Hal itu dapat dilihat pada perilaku dan peristiwa dalam hidup, ibadah, dan
pribadi Nabi Muhammad saw.
Sebelum diangkat menjadi rasul, Nabi Muhammad saw. Selama berhari-hari
bertafakkur dan berkhalwat di Gua Hira, terutama pada bulan Ramadhan.
Pengasingan diri Nabi Muhammad saw. Di Gua Hira ini merupakan acuan utama para
sufi melakukan khalwat. Puncak kedekatan Nabi Muhammad saw, dengan Allah sat,
tercapai ketika melakukan Isra Mikraj. Dalam Isra Mikraj, Nabi Muhammad saw,
naik ke Sidratul Muntaha dan berdialog dengan Allah swt, Nabi Muhammad saw,
juga menerima perintah shalat dalam peristiwa tersebut.
Setelah periode Nabi Muhammad saw., benih tasawuf
muncul dengan meneladani perikehidupan Khulafaurrasyidin. Mereka merupakan
murid langsung Nabi Muhammad saw. Dalam segala perbuatan dan ucapan, para
sahabat senantiasa mengikuti kehidupan Nabi Muhammad saw. Para sahabat yang
menjalani kehidupan Zuhud terkenal dengan sebutan ahlus-suffah. Mereka tinggal di mesjid Nabawi, Madinah dalam
keadaan miskin dan serba kekurangan. Namun, mereka tetap teguh dalam memegang
akidah dan senantiasa mendekatkan diri pada Allah swt. Diantara ahlus-suffah itu adalah Abu Hurairah,
Abu Zar al-Giffari, Salman al-Farisi, Mu’az bin Jabal, Abu Ubaidah bin Jarrah,
Abdullah bin Mas’ud, dan Huzaifah bin Yaman.
Labels:
Ilmu Pendidikan Islam,
islam
Thanks for reading Perkembangan Ilmu Tasawuf . Please share...!
0 Komentar untuk "Perkembangan Ilmu Tasawuf "