Gerakan Muktazilah - Salah satu gerakan keagamaan yang memiliki peranan penting
pada masa pemerintahan Khalifah al-Ma’mun adalah gerakan Muktazilah. Gerakan
ini mengembangkan paham rasionalisme serta menolak paham takdir. Berkembangnya
paham ini merupakan akibat pengaruh filsafat yunani.
Awal gerakan ini terjadi pada akhir abad pertama hijriah.
Asal-usulnya adalah Hasan al-Basri, seorang ulama yang termashur. Suatu ketika,
ia ditanya orang mengenai perbedaan pendapat antara kaum Murjiah dan Khawarij,
yaitu apakah orang Islam yang melakukan dosa besar dianggap sebagai mukmin atau
kafir. Sementara Hasan al-Basri seang mempertimbangkan jawaban pertanyaan itu,
salah seorang muridnya yang bernama Wasil bin Ata menjawab bahwa orang-orang
semacam itu tidak termasuk orang mukmin atau orang kafir. Akan tetapi, ia harus
diletakkan di tengah-tengah. Hasan al-Basri tidak menyetujui pendapat itu. Hal
itu menyebabkan Wasil bin Ata kemudian memisahkan diri. Para pengikut Wasil bin
ata kemudian memisahkan diri. Para pengikut Wasil bin Ata kemudian diberi nama
Muktazilah, yang berarti “kaum yang memisahkan diri”.
Sejalan dengan kecintaan Khalifah al-Ma’mun terhadap ilmu
pengetahuan, kaum muktazilah mendapat peranan yang penting. Hal itu dikarenakan
khalifah al-Ma’mun sejak kecil dididik dalam tradisi Yunani yang gemar akan
ilmu pengetahuan dan filsafat.
Pada masa kejayaannya, kaum Muktazilah yang mendapat
dukungan penguasa memaksakan ajarannya kepada golongan lain. Pemaksaan ini
dikenal dengan nama mihnah (Inquisition).
Khlaifah al-Ma’mun menginstruksikan supaya diadakan pengujian terhadap
semua aparat pemerintahan tentang keyakinan mereka pada paham itu. Dalam
pelaksanaannya, pengujian tidak hanya dilakukan pada aparat pemerintahan,
tetapi juga pada tokoh masyarakat. Para aparat pemerintahan yang tidak memiliki
paham yang sesuai dengan ajaran muktazilah dipecat. Adapun tokoh masyarakat
yang pahamnya bertentangan dengan kaum muktzilah akan mendapat siksaan. Bahkan,
ada ulama yang dibunuh, seperti al-Khuzzai dan al-Buwaiti. Imam hanbali adalah
seorang ulama besar yang turut mendapat siksaan. Peristiwa ini mengguncangkan
kehidupan masyarakat dan baru berakhir pada masa Khlaifah al-Mutawakkil.
0 Komentar untuk "Gerakan Muktazilah"