Dampak Globalisasi dalam Bidang Ekonomi - Globalisasi dalam bidang ekonomi dilihat dari sisi sejarah ada yang beranggapan bahwa globalisasi dimulai sejak imprealisme Barat di negara-negara Asia dan Afrika, di mana perusahaan perusahaan penjajah, seperti VOC yaitu perusahaan milik penjajah Belanda mulai menguasai ekonomi suatu negara. Jika hal ini dijadikan rujukan, kita memandang globalisasi dari sisi ekonomi ini dilihat dari kacamata subjektif dan cen derung menganggap globalisasi dalam bidang ekonomi adalah suatu hal yang negatif.
Dampak Globalisasi dalam Bidang Ekonomi |
Globalisasi ekonomi yang membawa pengaruh negatif, ketim pangan, dan ketidakadilan dalam ekonomi dijawab oleh negara-negara yang sedang berkembang di Asia dan Afrika, yakni dengan dibentuk nya World Trade Organization (WTO). Tujuan WTO itu sendiri adalah agar negara-negara anggota dapat memperbaiki kondisi ekonominya yang terbelakang akibat bertumpu kepada ekspor bahan mentah. Negara-negara berkembang kemudian menindaklanjutinya dengan diadakannya pembicaraan Utara dan Selatan. Langkah ini menyebabkan perkembangan ekonomi yang luar biasa di Asia yakni dengan munculnya negara industri baru, misalnya Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Indonesia. Negara-negara tersebut dijuluki sebagai Macan Asia.
Negara-negara Industri baru ini kemudian mampu membanjiri produk-produknya di Amerika. Oleh karena itu, Amerika kemudian menggunakan WTO sebagai sarana politik ekonomi untuk menjamin barangbarangnya agar bebas masuk ke negara-negara yang sedang berkembang. Setelah itu, muncul perlawanan terhadap WTO yang telah dikuasai Amerika oleh ber bagai kelompok masyarakat di ber bagai belahan dunia. Hal ini mengakibatkan, setiap kali diadakan pe rundingan WTO maka ribuan bahkan ratusan ribu massa ber demonstrasi menentang perundingan WTO tersebut. WTO itu sendiri seringkali melahirkan kepu tusan yang memihak negaranegara maju.
Bangsa Indonesia sebagai bagian dari perkembangan ekonomi dunia jelas merasakan ketimpangan dan ketidakadilan dalam ekonomi tersebut. Hal ini diperparah dengan kondisi bangsa Indonesia sendiri yang belum seratus persen keluar dari krisis ekonomi. Tercoretnya kita sebagai negara industri baru di Asia dan persoalan ekonomi di dalam negeri akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan membawa dampak yang sangat luas dalam kehidupan ekonomi nasional.
Krisis ekonomi nasional yang melanda Indonesia sedang diselesaikan oleh pemerintah dengan dibantu oleh badan ekonomi dunia, yaitu International Monetery Fund (IMF). IMF sebagai badan yang bertugas untuk membantu pemulihan ekonomi Indonesia belum memberikan obat mujarab agar Indonesia dapat bangkit kembali dari keterpurukan. Bahkan, tercatat beberapa kebijakan ekonomi IMF membawa dampak negatif, seperti privatisasi (swastanisasi) beberapa Badan Usaha Milik Negara yang ternyata merugikan negara.
Selain itu, dampak positif yang diterima bangsa Indonesia dengan adanya perusahaan multinasional dari luar negeri tersebut dinilai masih sangat minim, walaupun banyak juga perusahaan multinasional yang mem berikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Kita mungkin pernah mendengar kerusuhan massa di Papua dengan alasan ketidak adilan yang dirasakan masyarakat Papua terhadap pengoperasian PT Freeport. Meskipun Indonesia telah menggunakan teknologi modern dalam bidang produknya, tetap saja bangsa Indonesia belum mampu menghadapi gempuran produk luar negeri.
Hal ini terjadi karena penelitian dan pengembangan teknologi memerlukan modal yang sangat besar dan harus didukung oleh sumber daya manusia yang andal. Wajarlah apabila bangsa Indonesia saat ini hanya baru menjadi konsumen produk teknologi canggih. Mobil atau motor sekalipun belum dapat diproduksi oleh Indonesia. Perusahaan multinasional yang sudah beroperasi puluhan tahun dan telah mengambil keuntungan dari per daga ngan tersebut, belum melaksanakan pengalihan penge tahuan dan teknologinya kepada bangsa Indonesia. Globalisasi di bidang ekonomi ternyata memberi dampak positif juga terhadap ekonomi Indonesia. Indonesia terdorong untuk melakukan ekspor produk Indonesia ke luar negeri.
Namun bangsa kita tidak boleh menyerah dengan perlakuan yang tidak adil tersebut, melainkan harus bersatu dan bangkit menuju masyarakat adil dan makmur dengan didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki keimanan dan ketakwaan serta me nguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Labels:
Pendidikan Kewarganegaraan
Thanks for reading Dampak Globalisasi dalam Bidang Ekonomi. Please share...!
0 Komentar untuk "Dampak Globalisasi dalam Bidang Ekonomi"