Motivasi Menulis

Menerapkan Norma Agama, Kesusilaan, dan Norma Sosial

Menerapkan Norma Agama, Kesusilaan, dan Norma Sosial - Norma agama sebagai kaidah diyakini tidak hanya untuk keba hagiaan hidup di dunia. Norma agama juga akan mengantarkan kepada kehidupan setelah kematian. Norma agama adalah norma yang bagi sebagian manusia yang meyakininya menerapkan norma yang paling tinggi nilainya. Norma agama dapat dijadikan sebagai landasan berpikir, berbuat, dan ber perilaku. Norma agama juga menjadi kaidah untuk menciptakan ke hi dupan yang selaras dan serasi dengan sebuah harapan, setelah kematian manusia tersebut dapat me nik mati kebahagian di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Menerapkan Norma Agama, Kesusilaan, dan Norma Sosial

Norma kesusilaan akan mengantarkan manusia untuk dapat menghargai dan mengutamakan hati nurani sehingga akan muncul nilai-nilai kejujuran tanpa melihat latar belakang seseorang. Kejujuran dan hati nurani tidak akan pernah berbohong dan akan selalu mengajarkan kebaikan. Adapun norma sosial atau norma adat merupakan kaidah yang timbul dalam masyarakat yang akan mengajarkan kebaikan dan me wujudkan ketertiban dan kedamaian dalam masyarakat.

Ketiga macam norma tersebut seharusnya tumbuh dan ber kembang serta dijadikan landasan sikap, ucap, dan perbuatan setiap orang. Untuk menanamkan ketiga norma tersebut dalam diri seseorang dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut.

a. Pembiasaan
Kita dapat menerapkan semua nilai dan norma dengan cara melakukan pembiasaan dalam kehidupan seharihari. Norma agama mengajarkan kita untuk ber ibadah. Lakukanlah kebiasaan beribadah sejak kecil. Jika kita sudah terbiasa beribadah sejak kecil, ibadah tersebut menjadi kewajiban kita kepada Tuhan Yang Maha Esa bukan lagi menjadi suatu beban. Biasakanlah berbuat jujur. Jika seseorang melakukan kebohongan, ia akan terus melakukan kebohongan berikutnya. Hal ini di sebabkan ia akan me nutupi kebohongan sebelum nya dengan kebohongan yang lain. Orang yang suka ber bohong ia tidak akan pernah dipercayai orang lain.

b. Teladan
Kalian tentu kenal Siti Nurhaliza, bukan? Ia seorang penyanyi pop Malaysia yang terkenal. Penampilannya bersahaja, mencirikan budaya dan adat orang timur. Dapatkah kamu menyebutkan tokoh dan orang terkenal lainnya yang tetap memegang teguh nilai dan norma dalam masyarakat. Keteladanan seseorang sejatinya menjadi cambuk bagi semua orang untuk dapat menjadi tokoh teladan.

Sebaliknya kita tentu tidak meneladani seseorang atau tokoh yang dalam kehidupannya masih banyak me lakukan hal-hal yang ber tentangan dengan norma. Contohnya, seke lompok remaja yang mengonsumsi minuman keras karena ia melihat artis yang dia puja juga me lakukan nya. Mencari seseorang yang dapat dijadikan teladan dan menjadi teladan bukanlah sesuatu yang terlalu sulit. Oleh karena itu, semua orang dapat menjadi teladan, paling tidak untuk dirinya sendiri dan keluarga. Seseorang harus memupuk keyakinan bahwa masyarakat dan negara dapat ber ubah jika banyak teladan dan contoh yang baik dari lingkungan.

c. Penyadaran
Segala bentuk perilaku dan ketaatan seseorang terhadap norma akan timbul jika dilandasi oleh sebuah kesadaran. Kesadaran se seorang terhadap kewajibannya melaksanakan norma akan lebih baik jika didasari oleh keinginan dan kemauan yang tulus dalam diri nya sendiri. Kesadaran seseorang akan pentingnya menaati norma dapat dipupuk dengan memahami nilai baik norma tersebut. Seluruh norma akan meng antarkan pada kebaikan dan kesadaran. Kesadaran untuk melaksana kan norma tidak muncul begitu saja, tetapi harus dilatih dengan pembiasaan. Seseorang yang telah terbiasa menghormati orangtua ia melakukannya dengan tulus tanpa didasari maksud ter tentu.

d. Pengawasan
Pengawasan atau pengendalian dapat dilakukan dengan berbagai cara dan oleh berbagai pihak, misalnya oleh orangtua, tokoh masya rakat, dan anggota masyarakat lainnya. Caranya bisa dilakukan dengan teguran, peringatan, atau sindiran. Tegaknya pelaksanaan norma tidak mungkin didapat dengan sendirinya, tetapi harus dibimbing dan diawasi oleh pihak yang memang berwenang untuk mengawasinya. Misalnya, untuk tegaknya peraturan di sekolah tidak mungkin sekolah membiarkan peraturan tersebut berjalan tanpa ada pihak yang menegakkan dan meng awasinya. Bentuk peng - awasan dalam semua segi ke hidupan perlu di lakukan. Hal ini dimaksudkan agar norma atau kaidah-kaidah dalam kehidupan dapat ber jalan sebagaimana mestinya. Peng - awasan dapat di lakukan secara ketat atau lebih longgar, bergantung pada kondisi di sekitar nya.

e. Penghargaan dan Hukuman
Pada saat masih kecil atau bahkan sampai sekarang, kamu tentu pernah dijanjikan mendapatkan sesuatu apabila telah melaksanakan atau telah mampu menyelesaikan suatu permasalahan. Janji dari seseorang untuk memberikan sesuatu jika telah selesai atau berhasil dalam suatu pekerjaan merupakan salah satu bentuk penghargaan. Penghargaan bagi seseorang sangatlah diperlukan. Dengan adanya penghargaan, se seorang terdorong untuk bekerja dan berusaha lebih baik. Dalam norma sosial atau kesopanan seseorang akan dihargai jika ia mampu berlaku sopan terhadap orang lain.

Sementara itu, hukuman diadakan sebagai bentuk peringatan bagi seseorang apabila ia melanggar suatu norma. Hukuman di luar norma hukum sifatnya memang tidak secara langsung dapat dipaksakan. Namun, dalam kehidupan sehari-hari bagi pelanggar norma susila ia dapat dicap sebagai orang yang asusila. Bagi pelanggar norma adat ia dapat di kenakan hukum an berupa pengucilan. Bentuk seder hana peng ucilan masyarakat terhadap seseorang, misalnya tidak diikut sertakan dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan.
Labels: Pendidikan Kewarganegaraan

Thanks for reading Menerapkan Norma Agama, Kesusilaan, dan Norma Sosial. Please share...!

0 Komentar untuk "Menerapkan Norma Agama, Kesusilaan, dan Norma Sosial"

Back To Top