Motivasi Menulis

Kepedulian terhadap Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan

Kepedulian terhadap Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan - Bahasa menunjukkan bangsa, begitu kata sebuah pepatah. Ketinggian bangsa itu bisa dilihat bagaimana bangsa itu memperlakukan bahasa dan tradisinya. Banyak bangsa-bangsa besar yang terkenal karena pemeliharaan bahasanya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh UNESCO, setiap dua minggu satu bahasa akan hilang bahkan lebih jelasnya lagi dikatakan bahwa 3.400 sampai 6.120 bahasa akan mengalami kepunahan. Adapun bahasa yang diprediksi akan berumur panjang adalah bahasa Cina, Yunani, dan Yahudi. Kepunahan itu terjadi disebabkan oleh 
faktor-faktor sebagai berikut.

Kepedulian terhadap Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan
1. Sudah tidak ada yang menggunakannya.
2. Penggunanya sudah meninggal dan tidak diwariskan pada generasi selanjutnya.

Hal lainnya yang dapat menyebabkan bahasa cepat hilang atau punah di antaranya sebagai berikut.

1. Perang
Hal ini tentunya akan membuat bahasa itu hilang, ketika terjadi perang maka keadaan tidak aman, penggunaan bahasa bisa berjalan dengan baik dan terwariskan kalau keadaan aman. Dalam keadaan perang yang digunakan bahasa yang singkat dan efektif, kebanyakan menggunakan bahasa-bahasa sandi. 

2. Genocide
Genocide merupakan pemusnahan etnis, hal ini dilakukan jika keadaan perang. Misalnya, peristiwa genocide yang dilakukan oleh Jerman pada masa Nazi terhadap orang Yahudi atau pembunuhan massal yang dilakukan oleh tentara Serbia terhadap etnis Bosnia dan Albania pada masa perang saudara di Yugoslavia.

3. Dominannya Penggunaan Bahasa Tertentu
Hal ini membuat bahasa lokal menjadi tidak penting dan orang mengutamakan bahasa asing. Misalnya, apa yang dilakukan oleh Inggris pada masa kolonial yang memaksakan penggunaan bahasa Inggris di semua tanah jajahannya. Hal ini terjadi pada masa kolonialisme dan imperialisme bangsa-bangsa Eropa ke belahan dunia lain sehingga bahasa lokal tersisihkan dan lama kelamaan hilang. Saat ini pun akibat globalisasi dan pasar bebas maka bahasa tertentu menjadi lebih dominan.

4. Bencana Alam
Bencana alam merupakan penyebab paling utama hilangnya bahasa. Misalnya, peristiwa tsunami yang terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam yang mengakibatkan kemungkinan bahasa Aceh punah. Peristiwa punahnya bangsa Pompei akibat letusan gunung berapi mengakibatkan bahasa kaum Pompei ikut punah.

5. Pelarangan Penggunaan Bahasa Ibu
Hal tersebut terjadi terutama dilakukan oleh penguasa etnis lain atau pada masa pendudukan, misalnya ketika bangsa Mongol berkuasa di Cina masa pemerintahan Kubilai Khan, bahasa Mongol dianggap lebih tinggi daripada bahasa Cina. Atau yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada masa Orde Baru yang melarang penggunaan bahasa Cina dan budaya Cina, kepada orang Cina yang ada di Indonesia akibat adanya sentimen anti- Cina pasca runtuhnya Orde Lama.

Agar bahasa-bahasa yang ada di dunia ini tidak punah, PBB secara resmi mengeluarkan program pelestarian penggunaan bahasa ibu dan menetapkan tanggal 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional. Dengan demikian, ada perhatian yang lebih terhadap penggunaan bahasa ibu. Disadari atau tidak, seseorang berawal menggunakan bahasa ibu, tidak ada anak yang ketika lahir bisa bahasa lain kecuali berbahasa yang digunakan oleh ibunya.

Berdasarkan penelitian, ada kurang lebih delapan negara yang tercatat mendominasi setengah dari semua bahasa di dunia, yaitu sebagai berikut.
1. Papua New Guinea
2. Indonesia
3. Nigeria
4. India
5. Meksico
6. Kamerun
7. Australia
8. Brazil

Dengan demikian, selayaknya kita harus bangga sekaligus waspada, di satu pihak kita beruntung menjadi negara yang memberikan kontribusi terhadap bahasa dunia, namun di pihak lain kita diharuskan untuk melestarikan bahasa-bahasa ibu yang ada di Indonesia. Kepunahan suatu bahasa bukanlah suatu hal yang istimewa karena pada hakikatnya banyak orang percaya bahasa yang ada mengarah pada kepunahan tinggal menunggu waktu. Kebijakan tentang pelestarian bahasa ibu, dialek, dan tradisi lokal menjadi tanggung jawab pemerintah dan semua warga, jangan sampai bahasa daerah yang ada di Indonesia hilang.
Labels: antropologi

Thanks for reading Kepedulian terhadap Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan. Please share...!

0 Komentar untuk "Kepedulian terhadap Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan"

Back To Top