Motivasi Menulis

Cara Menyusun Instrumen

.     Cara Menyusun Instrumen - Instrumen-instrumen penelitian dalam bidang sosial umumnya dan khususnya, bidang pendidikan khususnya yang sudah baku sulit ditemukan. Untuk itu maka para peneliti harus membuat instrumen yang akan digunakan untuk penelitian. Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indicator yang akan diukur, dari indikator ini  kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan “matrik pengembangan instrumen” atau “kisi-kisi instrumen”. Sebagai contoh misalnya variabel penelitiannya “tingkat kekayaan” indikator kekayaan misalnya: rumah, kendaraan, tempat belanja, pendidikan, jenis makanan yang sering dimakan, jenis olahraga yang dilakukan dan sebagainya. Untuk indikator rumah, bentuk pertanyaannya misalnya: 1) berapa jumlah rumah, 2) dimana letak rumah, 3) berapa luas masing-masing rumah, 4) bagaimana kualitas bangunan rumah dan sebagainya.[1]

1.      Bentuk Instrumen
Instrumen tes bersifat mengukur, karena berisi pertanyaan atau pernyataan yang alternatif jawabanya memiliki standar jawaban tertentu, benar-salah ataupun skala jawaban. Instrumen yang berisi jawaban benar-salah, dapat berbentuk tes pilihan jamak (multiple choice), benar-salah (true false), menjodohkan (matching choice), jawaban singkat (short answer) ataupun tes isian (completion test). Instrumen yang berisi jawaban skala, mengikuti bentuk skala sikap dari likert, berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif ataupun skala garis.[2]
Contoh skala deskriptif
1.      Kesungguhan belajar                                 BS       B         C         K         KS
2.      Kemampuan menyatakan pendapat          BS       B         C         K         KS
3.      Kemampuan menganalisis masalah           BS       B         C         K         KS
Instrumen penelitian yang bersifat menghimpun, dapat berbentuk pertanyaan atau pernyataan dengan jawaban berstruktur atau terbuka.
Contoh pertanyaan/pernyataan dengan jawaban berstruktur
(1)   Siapa yang dilibatkan dalam penyusunan rencana pembinaan guru?
a.       Kepala sekolah
b.      Ketua komite sekolah
c.       Pengurus komite sekolah
d.      Wakil-wakil dari guru
Instrumen berbentuk pertanyaan/pernyataan dengan jawaban terbuka, dapat dibedakan antara yang jawabannya terbuka sama sekali dengan yang jawabannya diarahkan pada hal-hal tertentu.
Contoh dari pertanyaan/pernyataan yang jawabannya sangat terbuka
(1)   Bagaimana anda merencanakan kegiatan pembinaan gur?
(2)   Bagaimana and melaksanakan kegiatan pembinaan guru?
Contoh pertanyaan/penyataan dengan jawaban lebih terarah
(1)   Bagaimana anda merencanakan pembinaan guru?
a.       Apa tujuan pembinaan?
b.      Segi-segi apa yang dibina?
c.       Bagaimana cara pembinaannya?
d.      Siapa yang dilibatkan dalam pembinaan tersebut?
2.      Bentuk Data
a.      Instrumen Tes
Dengan instrumen berbentuk tes atau instrumen yang bersifat mengukur dapat diperoleh data kuantitatif ordinal, interval dan rasio. Pada contoh macam-macam alat hiburan yang dimiliki, diperoleh data ordinal berikut:
Alat Hiburan                                                                           Angka ranking
a)      Radio                                                                                            1
b)     Radio kaset,                                                                                 2
c)      Tv ukuran kecil (14 inci),                                                                       3
d)     Tv ukuran sedang (16-17 inci),                                                  4         
e)      Tv ukuran besar (21 inci ke atas)                                                          5
Angka-angka tersebut menunjukkan ranking atau peringkat, karena jarak nilai harga atau bobot antara alat-alat hiburan tersebut tidak sama, walaupun jarak angka rankingnya sama. Angka ranking dapat dijumlahkan atau dirata-ratakan tetapi angka akhir tetap menunjukkan ranking.  Angka ranking bisa menjadi skor/interval bila jarak antara kelompok yang diranking sama, seperti pada contoh gaji pegawai:
Gaji pegawai dalam rentang skala lima ratus ribuan                                Angka  Interval
a)      Rp 500.000 kebawah                                                                                1
b)      Rp 501.000 sampai Rp 1.000.000,                                                                        2
c)      Rp 1.001. 000 sampai Rp 1.500.000,                                                                    3
d)     Rp 1.501.000 sampai Rp 2. 000.000,                                                                    4
e)      Rp 2.001.000 ke atas                                                                                5
            Angka interval merupakan skor, karena jarak interval gaji tersebut sama (lima ratus ribuan), sehingga jarak intervalnya pun sama. Angka interval ini bisa dijumlahkan, dirata-ratakan untuk kemudian dianalisis dengan statistik inferensial parametric. Contoh skala deskriptif dan skala garis pada pertemuan 6 s.d. 8 juga sebenarnya merupakan skala ordinal, bisa diubah menjadi skala interval setelah mengikuti perhitungan tertentu (akan dijelaskan kemudian), dan berdasarkan hasil perhitungan tersebut jarak skor/angka antar jawaban tersebut sama.
Contoh Skala Deskriptif
Pernyataan:                                                               Angka skala interval:
                                                                        5          4          3          2          1
a)  Kesungguhan belajar                                             BS       B         C         K         KS
b) Kemampuan menyatakan pendapat                       BS       B         C         K         KS
c) Kemampuan menganalisis masalah                         BS       B         C         K         KS
b. Instrumen Nontes
                  pada instrumen nontes atau bersifat menghimpun dengan jawaban berstruktur, jawaban tersebut dapat dijumlahkan sehingga diperoleh angka. Angka tersebut bukan skor atau data ordinal, interval atau rasio, tetapi data nominal, yaitu frekuensi atau jumlah jawaban. Pada instrumen nontes dengan jawaban terbuka, data yang diperoleh pada umumnya adalah data naratif deskriptif, bisa deskriptif kualitatif ataupun kuantitatif terkait dengan narasi. Dalam studi documenter, kemungkinan diperoleh data angka yang bisa diolah menjadi data nominal, ordinal, interval, dan rasio.
1)      Hubungan antara teknik pengumpulan data dengan bentuk instrumen
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang biasa digunakan dalam penelitian pendidikan. Untuk penelitian kuantitatif teknik yang biasa digunakan adalah, angket (questionnaire), wawancara (interview), observasi (abservation), studi documenter (documentary study), tes (test), dan skala (rating scale). Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah wawancara , observasi, studi documenter dan studi kepustakaan. Sesuai dengan sifat penelitiannya, pelaksanaan wawancara, observasi, dan studi documenter dalam penelitian kuantitatif berbeda dengan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, baik angket, wawancara, observasi maupun studi documenter, umumnya dapat digunakan bentuk atau format instrumen: kategorial, skala ordinal, skala interval, skala rasio dan checklist. Dalam penelitian kualitatif bentuk-bentuk instrumen yang menghasilkan angka-angka tidak biasa digunakan. Yang biasa digunakan adalah bentuk deskriptif naratif kualitatif. Dalam deskripsi tersebut mungkin juga ada angka-angka, tetapi angka tersebut dalam hubungan deskripsi naratif tersebut, dan ditafsirkan secara kualitatif.
2)      Hubungan antara bentuk instrument dengan analisis data
Bentuk instrumen akan menentukan jenis data yang diperoleh. Instrumen dengan bentuk alternatif jawaban kategorial akan menghasilkan data nominal.  Data ini menunjukkan jumlah atau frekuensi setiap alternatif jawaban. Data nominal hanya bisa diolah dengan statistic deskriptif: persentase, grafik, dan chi kuadrat.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Berdasarkan Jenis Data
Pendekatan
Jenis Data
Teknik Pengumpulan data
Instrumen
Bentuk
Kualitatif
Nominal
Angket
Wawancara
Observasi
Studi
Dokumenter
Angket berstruktur
Ped. Waw.
Berstruktur
Ped. Obs.berstruktur
Ped. SD.berstruktur
Kategori
Kategori
Kategori
Kategori/tabel
Ordinal
Angkat
Wawancara
Observasi
Studi
Dokumenter
Angket berstruktur
Ped. Waw.
Berstruktur
Ped.obs.berstruktur
Ped.SD.berstruktur
Skala ordinal
Skala ordinal
Skala ordinal
Skala ordinal
Interval
Angkat
Wawancara
Observasi
Studi
Dokumenter
Angket berstruktur
Ped. Waw.
Berstruktur
Ped.obs.berstruktur
Ped.SD.berstruktur
Skala & checklist
Checklist
Skala interval
Skala interval
Skala interval
Skala interval
checklist
Rasio
Angkat
Wawancara
Observasi
Studi
Dokumenter
Skala
Tes
Angket berstruktur
Ped. Waw.
Berstruktur
Ped.obs.berstruktur
Ped.SD.berstruktur
Skala & checklist
Tes
Checklist
Skala interval
Skala interval
Skala interval
Skala interval
Tes
Kualitatif
Deskriptif, naratif
Wawancara
Observasi
Studi
Dokumenter
Ped. Waw. Tak berstruktur
Ped. Obs. Tak berstruktur
Ped. SD. berstruktur
Catatan
Lapangan
Catatan
Lapangan
Catatan
lapangan[3]
                 
Ada beberapa teknik yang bisa dipergunakan untuk mengumpulkan data , satu sama lain punya fungsi yang berbeda, dan hendaknya dipergunakan secara tepat sesuai dengan tujuan penelitian dan jenis data yang ingin digali serta keadaan subjek (sumber informasi)penelitian.[4]


[1] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan  pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&B. h. 149.
[2] Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Cet. 9; Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013).h. 230.
[3] Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan.h. 234.
[4] Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian,(Cet. 2; Jakarta: Rajawali, 1990).h. 94.
Labels: Metode Penelitian, pendidikan

Thanks for reading Cara Menyusun Instrumen. Please share...!

0 Komentar untuk "Cara Menyusun Instrumen"

Back To Top